Saturday 9 April 2016

Hadits-Hadits Tentang Ruqyah Syar’iyyah

Selain dalil-dalil dari al Qur’an, ada banyak sekali hadits-hadits yang mengisahkan tentang bagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم meruqyah.

Misalnya dalam Mustadrak-nya Imam Al-Hakim,
dari riwayat Mathar Bin Abdurahman Al-A’naq yang mengisahkan tentang seroang anak perempuan gila yang dibawa kehadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan keadaan diikat.
Kemudian setelah wanita itu dilepas ikatannya dan duduk membelakangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم sesuai perintahnya, beliau memegangi keempat ujung bajunya dari atas kebawah dan memukul punggungnya hingga terlihat ketiak beliau putih sambil bersabda “Keluarlah engkau wahai musuh Allah! Keluarlah engkau wahai musuh Allah!
Setelah itu Rasulullah mendoakan dan mengusap wajahnya, dan wanita itu sembuh.
Al-Haitsami, dalam Majma’uz Zawa’id: 9/3, berkata bahwa Hadist ini diriwayatkan imam Thabrani.

Riwayat lain adalah dari Yalla bin Murah ra, saat melakukan safar bersama
Rasulullah صلى الله عليه وسلم beliau melihat seorang ibu yang sedang duduk bersama anak bayinya. Perempuan itu memohon kepada rasul untuk mengobati penyakit anaknya yang sering kumat, dan Rasul bersabda; “Berikanlah anak itu kepadaku”, kemudian perempuan itu
meletakan anak itu dan Rasulullah صلى الله عليه وسلم membuka mulut anak itu dan membuka mulut anak itu, lalu meniup kedalamnya sebanyak tiga kali dan mengucapkan “Bismillah, aku adalah hamba Allah, enyahlah engkau wahai musuh Allah!”
Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyerahkan kembali bayi itu kepada ibunya sambil berkata; “Temuilah kami disini ketika
kami kembali nanti dan beritahukan apa yang terjadi dengan anak ini”. Sekembalinya dari perjalanan, si ibu tadi berada disana dengan tiga ekor kambing dan memberitahukan bahwa tidak ada gangguan lagi dan Rasul صلى الله عليه وسلم mengambil 1 ekor kambing tersebut. Hadits ini tercatat dalam Majma’uz Zawwa’id (9/4) dan diriwayatkan oleh
Imam Ahmad dan Thabrani.

Riwayat dari Imam Ahmad, dari Yalla Bin Murah dari ayahnya, tentang seorang perempuan yang datang kehadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم membawa bayinya yang kesurupan, dan nabi Muhammad bersabda; “Keluarlah wahai
musuh Allah! Aku adalah utusan Allah!” maka bayi itu sembuh seketika. Dan ibu tadi memberikan 2 ekor domba, keju dan minyak samin
dan Rasulullah hanya mengambil keju dan minyak samin serta 1 domba.

Riwayat dari Jabir bin Abdullah dalam Majma’uz Zawa’id (9/9), ia mengisahkan peristiwa pada Perang Dzatur Riqa’
tentang seroang perempuan yang membawa anaknya yang kesurupan kehadapan Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Dan Rasul
menyuruh sang ibu untuk membuka mulutnya lalu diludahi oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم sambil bersabda; “Enyahlah engkau
wahai musuh Allah! Aku adalah utusan Allah!” sebanyak tiga kali. Setelah itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda, “Anakmu
sudah baik, tidak ada lagi yang akan mengganggunya”.
Riwayat Atha’ Bin Rabah ra, yang mengisahkan tentang Abdullah bin Abbas ra yang menunjukan seorang
perempuan hitam calon penghuni syurga (Ummu Zuffar Ra). Dia bercerita bahwa perempuan tersebut pernah
datang kepada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan berkata; “Saya adalah seorang yang menderita penyakit ayan, dan setiap kali
saya kambuh saya tidak sadar hingga aurat saya terbuka, berdo’alah kepada Allah agar saya sembuh”.
Rasulullah bersabda; “Jika kamu mau bersabar, niscaya kamu masuk syurga. Jika kamu mau sembuh saya akan
berdo’a kepada Allah”. Dan perempuan tersebut menjawab; “Saya akan bersabar, dan do’akanlah supaya aurat
saya tidak terbuka lagi saat saya tidak sadar” maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم pun mendoakannya. Hadits ini tercatat dalam
Fathul Bari 6/114 (Sahih Bukhari) dan Muslim dalam An Syarh An Nawawi (16/31)
Riwayat Abdullah bin Mas’ud ra, yang meriwayatkan bahwa apabila Rasulullah صلى الله عليه وسلم shalat ia berdo’a; “Allahumma
ini a’udzubika minassayyitonirraziim wa Hamzihi wa Nufhihi wa Nafasihi”. Beliau menerangkan bahwa Hamz
berarti Al-Mautah yang berarti gangguan yang membuatkan tidak sadarkan diri atau kesurupan, demikian juga
Ibn Katsir (dalam kitab Al-Bidayah wan Nihayah(/61) menerangkan hal yang sama. Artinya Rasulullah صلى الله عليه وسلم
membenarkan peristiwa “kesurupan” seperti penafsiran “kesurupan” dalam surah Al Baqarah ayat 275. Hadits
diatas di Riwayatkan Al Hakim, Abu Dawud: (1/206), Tirmidzi (1/153) dan Nasai dari Abu Said Al Khudry.
Riwayat Ustman Bin Abi Ash ra, yang pernah lupa rakaat shalat ketika beliau diangkat menjadi wali kota thaif.
Beliau menghadap Rasulullah صلى الله عليه وسلم, dan duduk bersimpuh dihadapannya dan menceritakan keluhannya.Rasulullah
bersabda; “Itu adalah syaitan, dekatkanlah ia padaku”, maka beliau mendekatkan dirinya pada Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan
memukul dada beliau dengan tangannya lalu meniup pada mulutnya sebanyak tiga kali sambil berkata “Keluarlah
wahai engkau musuh Allah”, setelah itu Rasulullah صلى الله عليه وسلم menyuruhnya untuk aktifitas seperti biasa, dan beliau tidak
pernah lupa rakaat shalat lagi. Hadits ini diriwayatkan oleh Ibn Majah (2/1175).
H a l a m a n | 7
50 Tutorial Ruqyah Mandiri - Nai
Riwayat Shafiyyah binti Huyay ra, yang meriwayatkan sabda Rasullullah صلى الله عليه وسلم bahwa “Sesungguhnya syaitan
berpindah pada tubuh anak adam melalui jalan darahnya”. Hadits ini dinukil dari kitab Rududun ‘ala Bathil (2/138)
Dari Kharijah bin Shalt, ia bercerita sebuah kisah setelah mendatangi Rasulullah صلى الله عليه وسلم untuk masuk islam. Dalam
perjalanan pulang ia menemui seorang laki-laki yang diikat tali (karena gila), dan diminta keluarganya untuk
meruqyahnya. Dan beliau membacakan Al-Fatihah, kemudian dia pun sembuh dan dikasih hadiah 100 ekor
kambing. Dan beliau mendatangi Rasulullah serta menceritakan kisah ruqyahnya, maka Rasulullah صلى الله عليه وسلم bertanya;
“Apakah kamu membacakan mantra lain selain Al Fatihah?” dan beliau menjawab “Tidak”. Beliau bersabda;
“Ambilah! Demi Allah, haram hukumnya yang makan dari hasil ruqyah yang bathil dan kamu makan dari hasil
ruqyah yang benar”.
Dalam riwayat Abu Dawud, dikatakan; “Maka sahabat yang baru masuk islam ini meruqyahnya dengan
membacakan surah al Fatihah selama 3 hari, pada waktu siang dan malam. Dan setiap kali selesai membacanya,
dia mengumpulkan ludahnya, lalu meludahkannya ke mulut orang tersebut”.

0 comments:

Post a Comment